Profil dan Kondisi Desa Ko’olan Blega Bangkalan Jawa Timur
Desa Ko’olan terletak di Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan, merupakan salah satu desa yang memiliki potensi dan tantangan dalam aspek geografis, demografis, dan pengelolaan keuangan daerah. Berdasarkan dokumen profil dan laporan keuangan yang tersedia, berikut adalah narasi ilmiah yang menyajikan gambaran komprehensif mengenai kondisi desa tersebut.
1. Batas Wilayah dan Kondisi Geografis
Desa Ko’olan memiliki batas wilayah yang belum sepenuhnya terdefinisi dengan jelas dalam dokumen. Penetapan batas wilayah tercatat telah ada, namun peta wilayah belum tersedia. Dasar hukum yang digunakan adalah Peraturan Desa (Perdes) atau Peraturan Daerah (Perda). Kondisi ini menunjukkan perlunya pemetaan partisipatif dan penegasan batas secara hukum untuk menghindari konflik wilayah di masa depan.
2. Demografi
Jumlah penduduk Desa Ko’olan terdiri dari laki-laki dan perempuan yang belum tercatat secara rinci, begitu pula dengan jumlah kepala keluarga (KK). Data kependudukan yang akurat sangat penting untuk perencanaan pembangunan dan penyaluran bantuan sosial.
3. Luas Wilayah dan Penggunaan Lahan
Total luas desa belum terisi, namun penggunaan lahan dibagi menjadi beberapa kategori:
- Pemukiman, persawahan, perkebunan, kuburan, taman, perkantoran, dan prasarana lainnya masih dalam tahap pendataan.
- Tanah sawah meliputi sawah irigasi teknis, semi teknis, tadah hujan, dan pasang surut.
- Tanah kering terdiri dari tegal/ladang, permukiman, dan pekarangan.
- Tanah basah mencakup rawa, pasang surut, lahan gambut, dan situ/danau.
- Tanah perkebunan dibedakan berdasarkan kepemilikan: rakyat, negara, swasta, dan perorangan.
- Tanah fasilitas umum seperti kas desa, tanah bengkok, lapangan olahraga, kantor pemerintah, dan lain-lain juga tercatat namun belum terukur.
Penggunaan lahan yang terdiversifikasi menunjukkan potensi ekonomi yang beragam, namun memerlukan pengelolaan yang berkelanjutan.
4. Iklim dan Topografi
Desa Ko’olan memiliki karakteristik iklim dengan curah hujan, kelembapan, dan suhu harian yang belum terdata. Tinggi permukaan laut juga belum dicatat. Topografi desa mencakup dataran rendah, perbukitan, lereng gunung, tepi pantai, dan kawasan gambut. Kondisi topografi yang beragam mempengaruhi jenis kegiatan pertanian dan mitigasi bencana.
5. Jenis Tanah dan Tingkat Erosi
Warna tanah dominan didominasi oleh merah, kuning, hitam, atau abu-abu. Tingkat erosi tanah dibagi menjadi ringan, sedang, berat, dan tanpa erosi. Adanya lahan kritis dan terlantar mengindikasikan perlunya program konservasi tanah dan rehabilitasi lahan.
6. Pengelolaan Keuangan Desa: APBDes
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Desa Ko’olan mencakup beberapa sumber pendapatan seperti:
- Dana Desa (DD)
- Alokasi Dana Desa (ADD)
- Dana Bagi Hasil Pajak (DBHP)
- Dana Bagi Hasil Retribusi (DBHR)
- Sumber lain-lain
Belanja desa dialokasikan ke lima bidang utama:
1. Pembangunan Desa
2. Pemerintahan Desa
3. Pembinaan Kemasyarakatan
4. Pemberdayaan Masyarakat
5. Penanggulangan Bencana/Darurat
Laporan realisasi anggaran menunjukkan bahwa desa telah mengalokasikan dana untuk berbagai kegiatan, meskipun detailnya belum diisi secara lengkap.
Kesimpulan
Desa Ko’olan memiliki potensi yang signifikan dalam sektor pertanian, perkebunan, dan pengelolaan lahan. Namun, tantangan utama terletak pada kurangnya data yang terperinci dan terukur, baik dalam hal kependudukan, penggunaan lahan, maupun realisasi anggaran. Perlunya pendataan yang sistematis, pemetaan partisipatif, dan pengelolaan keuangan yang transparan menjadi faktor kunci untuk mendukung pembangunan desa yang berkelanjutan dan inklusif.
Dengan demikian, rekomendasi untuk pemerintah desa adalah:
1. Melengkapi data kependudukan dan penggunaan lahan.
2. Memetakan batas wilayah secara partisipatif.
3. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan APBDes.
4. Mengembangkan program konservasi tanah dan air berdasarkan kondisi topografi dan jenis tanah.
Dengan langkah-langkah tersebut, Desa Ko’olan dapat mengoptimalkan potensinya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
